this is me,,

this is me,,

Senin, 27 Desember 2010

Arsitectur Cinta

Saat aku lihat arah Prespektif disudut Interior hatimu yang paling dalam,, aku coba lukis garis yang dapat menarik Resultan dengan perhitungan yang tepat agar aku dapat mencapai titik puncak yang akan ku jadikan patokan untuk membentuk Kontruksi yang dibangun dengan Beton yang kuat karena hati yang sedang ku bangun dihatimu menjadi sebuah istana yang kokoh . . .

Minggu, 19 Desember 2010

Prosedur Pembuatan dan Penggunaan Control Sampel

I. Prosedur Pembuatan Control Sampel
1. ambil contoh uji atau contoh uji yang dispike dengan larutan standar yang akan digunakan sebagai kontrol sampel (disediakan sesuai dengan jenis dan lama pengawetan)
2. Contoh uji dihomogenkan
3. contoh uji dikemas dalam bentuk kemasan sekali pakai
4. Uji homogenitas dari kontrol sampel tersebut dengan cara sebagai berikut :
  • ambil secara random 10 contoh control sampel
  • analisis dilakukan secara duplo
  • data analisis dihitung secara statistika dengan langkah-langkah berikut :
  • 1. hitung MSB dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
msb
  • 2. Hitung MSW dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
msw
  • 3. Uji homogenitas kontrol sampel dengan empat kriteria berikut :
  • 3.1 Kriteria I : Fhitung < Ftabel (p;db1;db2)
fhit
  • 3.2 kriteria II :
03
sdsampling
  • dengan sigma = 1,1 (nilai target untuk SD acuan, nilai ini tidak diturunkan dari data)
  • 3.3 Kriteria III :
03sdprediksi
cvprediksi
dimana  C adalah fraksi konsentrasi
cvprediksi2
  • 3.4 Kriteria IV :
kriteriaiv1
Jika dari hasil uji homogenitas sampai dengan kriteria IV masih tidak homogen, control sampel tidak digunakan maka seluruh kontrol sampel disatukan kembali dan dihomogenkan ulang kemudian dikemas dalam bentuk sekali pakai dan uji homogenitasnya sampai memenuhi persyaratan homogenitasnya
II. Penetapan Nilai Control Sampel
  1. ditetapkan minimal 7 kali secara duplo dan diambil harga rata-rata dari 7 kali analisis atau dapat digunakan nilai grand mean dari uji homogenitas control sampel
  2. dibandingkan terhadap CRM (apabila laboratorium memilikinya) atau dibandingkan dengan standar. (pemeriksaan dilakukaan secara simultan atau pada saat yang sama dengan kontrol sampel menggunakan metode yang sama memberikan nilai yang berada pada daerah keberterimaan sesuai dengan nilai yanng tercantum pada sertifikatnya maka hasil analisis pada kontrol sampel dapat dikatakan valid dan nilainya dapat dipakai sebagai acuan
III. Uji stabilitas Kontrol Sampel
  1. untuk uji stabilitas , diambil dua data sebagai berikut :
  • Data dari hasil uji homogenitas (Grand mean,Xrata-rata)
  • Data hasil dari analisis yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu yaitu jika kontrol sampel telah disimpan selama  kurun waktu tertentu
  1. Kedua data tersebut di atas diolah secara statistik dengan menggunakan uji t
  • Uji t (student) digunakan untuk melihat apakah kedua jumputan data adalah sama atau mungkin berbeda nyata
  • Data I
data-i
  • Data 2
data-2
  1. Hitung t hitung dengan menggunakan rumus sebagai  berikut :
t-hitung 2. apabila thitung < t tabel pada P = 95% dan derajat bebas (u) = nH + nS – 2, maka berarti tidak ada perbedaan yang nyata antara kedua nilai rata-rata uji , control sample stabil dan masih dapat digunakan
3. apabila thitung > t tabel pada P =95% dan derajat bebas (u) = nH +  nS -2, maka berarti ada perbedaan yang nyata antara kedua nilai rata-rata uji , control sample tidak stabil dan tidakdapat digunakan
IV. Cara Menggunakan Control Sampel
  • pilih jenis kontrol sampeel yang sesuai dan lakukan analisis contoh tersebut sekurang-kurangnya 7 kali atau gunakan data konentrasi 10 control sampel dari hasil uji homogenitas
  • hitung nilai rata-rata dan simpangan baku
standar-deviasi5
  • gambarkan harga rata-rata pada kertas grafik
  • gambar pula garis +/- SD; +/-2SD dan +/- 3SD
  • Batas kendali atas (Upper control Limit) :
UCL  = Xrata-rata + 3SD
  • Batas peringatan atas (upper warning limit) :
UWL = Xrata-rata + 2 SD
  • Batas peringatan bawah (Lower warning limit) :
LWL = Xrata-rata – 2SD
  • Batas kendali bawah (lower control limit) :
LCL = xrata-rata – 3SD
  • gunakan control sampel ini pada analisis berikutnya dan catat hasil yang diperoleh pada control chart
  • Hasil analisis sampel yang diperiksa dapat dilaporkan bila hasil analisis dari kontrol sampel berada dalam batas X + 1SD dan X + 2 SD dengan syarat tidak berlaku 15 titik terus menerus
  • Hasil analisis sampel yang diperiksa harus segera dilakukan pengujian ulang jika :
  1. hasil analisis 3 dari 4 control sampel berurutan lebih dari X + 2SD
  2. hasil analisis control sampel lebih besar dari X + 3SD
  3. rentang analisis 2 control sampel berurutan lebih 4SD
  4. hasil analisis 4 dari 5 control sampel secara berurutan lebih besar dari X + 1SD atau lebih kecil dari 1SD
  5. hasil analisis 7 control sampel secara berurutan berada pada 1 sisi
  • Jika pengulangan analisis kontrol sampel :
  1. hasil analisis lebih kecil dari X + 2SD hasil pengujian sampel dapat diterima dan tidak perlu diadakan tindakan perbaikan
  2. hasil analisis lebih besar dari X + 2SD hasil pengujian contoh tidak dapat diterimaa dan perlu diadakan tindakan perbaikan
  3. hasil analisis lebih kecil dari X + 1SD atau lebih besar X + 1SD tetapi tidak berada pada sisi yang sama maka hasil pengujian contoh dapat diterima dan tidak perlu diadakan tindakan perbaikan
Ads by Google
Process Control
temperature and process controllers counters, timers, sensorswww.emkoelektronik.com.tr

Jumat, 03 Desember 2010

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang Prakerin
Di era globalisasi dan perkembangan zaman yang semakin ketat membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan, khususnya yang terjadi di negara Indonesia. dimana, persaiangan dan kerjasama antar negara semakin terbuka begitu juga kompetensi antar negarapun semakin ketat. Era globalisai ini dapat memberi masa depan yang semakin cerah. Namun, peluang ini hanya ditunjukan bagi negara yang secara sungguh-sungguh mempersiapkan diri menghadapi proses globalisasi.
Indonesia berada di kawasan Asia-Pasifik, yaitu satu kawasan yang telah melahirkan beberapa negara industri baru. Di satu sisi, Indonesia bisa menarik menfaat terimbas oleh kemajuan di kawasan ini, tetapi disisi lain bisa tertelan menjadi korban kemajuan negara tetangga apabila tidak secara sungguh-sungguh mempersiapkan diri berbagai keunggulan ( kompetitif dan kooperatif ) untuk mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dan semakin tajam.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia, dimana pembangunan di berbagai sektor sedang di galakkan seperti sektor industri, harus memiliki SDM ( Sumber Daya Manusia ) yang mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi. GBHN 1993 telah memberikan arahan yang jelas bagi pembangunan Indonesia dalam menghadapi perkembangan di masa yang akan datang.
Sesuai dengan ketentuan GBHN 1993, titik berat Pembangunan Jangka Panjang Tahap II adalah pembangunan sumber daya manusia. Pendidikan ( di sekolah dan di luar sekolah ) sebagai faktor utama pembangunan sumber daya manusia, harus jelas berperan membentuk peserta didik menjadi aset bangsa. Sehingga kedepannya diharapkan menjadi manusia produktif serta siap menghadapi persaingan global.
            Dimana sistem pendidikan harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang dapat membantu siswa untuk lebih mengenal dunia kerja yang sesungguhnya. Adapun salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal, terampil, dan cekatan diantaranya dengan mengadakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) bagi Sekolah Menengah Kejuruan.
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan salah satu bentuk palaksanaan pendidikan sistem ganda. Kegiatan ini didasarkan pada arahan GBHN tahun 1993 dan ketentuan yang tertuang dalam UU No.2  tahun 1989 tentang pendidikan sistem ganda nasional serta peraturan pendukungnya yang operasionalnya di dalam kurikulum edisi tahun 1999 .
Penyelenggaraan kegiatan ini sebagai suatu upaya dalam menyiapkan tenaga yang profesional pada bidangnya demi terciptanya peningkatan dan memperkokoh keterkaitan dan keterpaduan (Link and Match) antara lembaga pendidikan kejuruan dengan dunia kerja .
Untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dalam rangka “ Link and Match “ dimana Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bekerjasama dengan industri meningkatkan kualitas lulusan SMK sebagai sumber tenaga kerja. Upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) yang harus diikuti oleh setiap siswa SMK. Dengan mengikuti Prakerin diharapkan para lulusan SMK memiliki etos kerja yang meliputi kemampuan bekerja, motivasi, inisiatif, kreatifitas, hasil berkualitas disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja. 
1.2.   Tujuan Prakerin
            Tujuan dari pelaksanaan praktek kerja industri ini ( PRAKERIN ) adalah :
1.      Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2.       Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap profesional siswa dalam rangka memasuki lapangan kerja serta Meningkatkan efisiensi proses pendidikan tenaga kerja berkualitas profesional.
3.      Dapat menambah pengetahuan dan ilmu dari institusi terkait untuk bekal pengalaman bekerja.
4.      Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match) antara lembaga pendidikan kejuruan dengan dunia kerja.
5.      Memberi pengajuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
1.3.  Waktu dan lokasi praktek kerja industri
Praktek kerja industri ini dilaksanakan di Pusat Tenaga Nuklir Bahan dan Radiometri – Badan Tenaga Nuklir Nasional ( PTNBR - BATAN ) Bandung yang terletak di Jalan Tamansari No. 71 Bandung - Jawa Barat 40132 Telp.(022) 2503997, Fax. (022) 2504081.
Waktu Praktek Kerja Industri dilaksanakan selama 6 bulan, mulai dari tanggal 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010. Waktu Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di PTNBR – BATAN adalah sebagai berikut :

HARI
JAM MASUK
JAM ISTIRAHAT
JAM PULANG
SENIN
07.30
12.00-13.00
16.00
SELASA
07.30
12.00-13.00
16.00
RABU
07.30
12.00-13.00
16.00
KAMIS
07.30
12.00-13.00
16.00
JUMAT
07.30
12.00-13.00
16.30



1.4    Sistematika Pembuatan Laporan
 Laporan ini disusun sebagai berikut            :
1.      Bab I tentang Pendahuluan yang menjelaskan latar belakang pelaksanaan Praktik Kerja Industri, tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Industri,  Waktu serta Lokasi Praktek Kerja Industri,  dan sistematika pembuatan laporan.
2.      Bab II tentang Identitas Perusahan yang menjelaskan sejarah/riwayat perusahaan, struktur organisasi, manajemen, disiplin kerja, dan keselamatan kerja.
3.      Bab III uraian tentang Tinjauan Pustaka yang menjelaskan dasar-dasar teori  dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
4.      Bab IV tentang pelaksanaan Praktik Kerja Industri yang berisikan mengenai kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan Praktik Kerja Industri berlangsung.
5.      Bab V berisi data dan contoh perhitungan data.
6.      Bab VI uraian tentang Hasil dan Pembahasan yang berisikan penyampaian data tertulis, hasil analisis dan pembahasan terhadap hasil analisis.
7.      Bab VII penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.
8.      Penyusunan daftar pustaka.
9.      Lampiran.